"Migunani Marang liyan,Ora Gawe Kapitunaning Liyan,Marsudi Luhur Ing jiwo"

Kamis, 21 Oktober 2010


PBNU Targetkan 1000 BMT di Seluruh Indonesia
13 Oktober 2010 02:50:14

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertekad akan membentuk seribu BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) di seluruh pelosok tanah air. Ditargetkan, dalam lima tahun mendatang obsesi PBNU ini bisa terealisir, demi peningkatan derajat perekonomian Nahdliyin (warga NU).

Selama 5 tahun ke depan, PBNU menargetkan membentuk 1000 BMT” ujar Wakil Ketua Umum PBNU, KH. As’ad Said Ali saat membuka Pelatihan Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang diinisiasi oleh PBNU di Aula Serba Guna Pengurus Wilayah (PW) NU Jalan Pura Demak II Denpasar Bali, Senin (11/10).

Menurutnya, BMT tersebut akan disebar di seluruh Pengurus Cabang maupun Pengurus Wilayah NU. Dia juga memandang, NU yang memiliki 14.000 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki sumber daya sekaligus potensi ekonomi yang sangat besar. Karenanya perlu didayagunakan secara maksimal.

Lewat pelatihan yang digelar di Bali, 11-17 Oktober 2010 itu, diharapkan kader-kader muda NU tergerak untuk mengelola potensi-potensi ekonomi bersama-sama melalui pendirian dan penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam bentuk BMT (Baitul Mal Wat Tamwil). Pendirian LKMS diarahkan untuk menstimulus pengembangan sektor-sektor usaha yang dimiliki warga NU, khususnya di pedesaan.

Sesuai dengan amanat Muktamar NU di Makassar, lanjutnya, PBNU akan memperkuat bidang Iqtishadiyah (Ekonomi), Tarbiyah (Pendidikan), dan Syu’un al-Ijtimaiyyah wa al-Diniyah (Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan).

Pelatihan Kader Penggerak dan Pengelola LKMS tersebut merupakan salah satu ikhtiar PBNU untuk mengembangkan potensi-potensi Iqtishadiyah (Ekonomi) warga NU. “Kita ingin selepas pelatihan dan magang, para peserta pelatihan kader Penggerak LKMS ini bisa menjadi aktor-aktor pemberdayaan ekonomi umat di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, sekitar 88 persen penduduk Indonesia adalah muslim. Dari data tersebut, sekitar 35 persen diantaranya adalah jamaah Nahdatul Ulama’ (NU). Dengan kata lain, jumlah warga NU sebanyak 71,14 juta jiwa dari populasi penganut Islam sebanyak 203, 28 juta jiwa.

Diasumsikan, sekitar 30% dari warga NU atau sebanyak 21,34 juta berada dalam kategori miskin. Angka kemiskinan warga NU tersebut paling tidak mencapai 65,6% dari jumlah penduduk miskin yang diklaim pemerintah pada tahun 2009 yaitu sebesar 32,53 juta jiwa.

Jika problem kemiskinan ini tak tertangani, maka bukan tidak mungkin warga NU hanya menjadi problem pembangunan. Padahal, sejak awal pendiriannya, Nahdhatul Ulama’ sangat concern terhadap pemberdayaan dan pengembangan ekonomi umat, pembangunan sumber daya manusia, dan penguatan pendidikan.

Dahulu, lewat Nahdhatul Tujjar (kebangkitan pedagang santri) para saudagar NU mengembangkan ekonomi umat, melalui Madrasah Nahdathul Wathan (Kebangkitan Bangsa) NU memperkuat potensi-potensi pendidikan, dan melalui Tashwirul Afkar (Sinergi pemikiran) NU mengembangkan sumber daya manusia.

Kini di tengah kecenderungan ekonomi global yang tidak berpihak pada usaha kecil, maka segenap potensi dan sumber daya manusia jamaah NU yang berserakan harus diperkuat kembali demi tumbuhnya ekonomi jamaah NU, yang pada tahap selanjutnya memberikan kontribusi bagi pengentasan kemiskinan warga NU dan memperkokoh ekonomi bangsa.

Jika ada upaya mengentaskan kemiskinan secara bersama dari warga NU saja, maka kemiskinan secara nasional diperkirakan akan turun sebesar 9,24 persen, atau dari 14,08 persen menjadi 4,84 persen

Menurut ketua panitia, Rahmat Hidayat Pulungan, Pelatihan LKMS Angkatan Ke-2 ini diikuti 70 orang peserta dari Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, NTB, NTT dan Kalimantan. Kegiatan ini akan berlangsung dari 11-17 Oktober 2010.

Setelah itu para peserta akan mengikuti magang di BMT Sidogiri, salah satu BMT terbaik milik warga NU, selama sebulan. Pelatihan kader penggerak dan pengelola LKMS oleh PBNU ini diagendakan berlangsung setiap 3 bulan sekali selama 5 tahun ke depan.

Turut hadir dalam upacara pembukaan Ketua LPNU Muhyidin Arubusman, Sekda Bali dan jajaran pengurus PWNU Bali. (was)
Sumber :Gusmus.NET




Syeikh Tolhah Kalisapu Cirebon
Riwayat singkat
Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah
“SYEIKH TOLHAH BIN THOLABUDDIN”
Lahir di Desa Trusmi, kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon diperkirakan tahun 1825.
Ayahnya bernama KH. Tolabuddin, lahir di Desa Trusmi putera dari KH. Radpuddin keturunan Pangeran Trusmi putera Sunan Gunungjati.
Mengikuti pendidikan agama, diawali di Pesantren Rancang (pesantren ayahnya), kemudian melanjutkan ke Pesantren Ciwaringin (semuanya masih diwilayah Kabupaten Cirebon) kemudian melanjutkan ke Pesantren Lirboyo di Ponorogo-Jawa Timur, kemudian meneruskan di Gresik-Jawa Timur, dari Gresik pulang dahulu mengajar di Pesantren Rancang membantu ayahnya. Selanjutnya pergi menunaikan ibadah Haji dan terus mukim di Mekkah, mempelajari Tasawuf dan Thoriqoh dari Syekh Ahmad Khatib Sambas Ibn. Abdul Gaffar khusus tentang Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) hingga mencapai kedudukan sebagai wakil Talqin dan membantu Syekh Ahamad Khatib Sambas beberapa waktu lamanya.
Diperkirakan tahun 1873 kembali dari Mekah mengajar di Pesantren Rancang.
Sekitar tahun 1876 mendirikan pesantren di Begong, Desa Kalisapu, Kabupaten Cirebon.
Ditangkap oleh aparat keamanan colonial Belanda di Cirebon sekitar tahun 1889 atas tuduhan menghina Ratu Belanda dan mempersiapkan perlawanan pemerintah kolonial Belanda.
Berangkat ke Mekah untuk kedua kalinya, kembali dari Mekah berhenti beberapa waktu lamanya di Singapura kerena kapalnya rusak. Sempat memberi pelajaran tentang TQN di Singapura.
Dari pernikahan dengan isteri-isterinya dikaruniai anak 18 laki-laki, 8 perempuan dan punya cucu 69 orang (sebagian kecil masih hidup)
Menjadi penasehat dan pembimbing keagamaan di Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Bupati Kuningan 1892 dan bagi para pejabat tinggi pemerintahan dan para bangsawan di Cirebon.
Meniggal dunia tahun 1935 dimakamkan di komplek pemakaman Gunung Jati.
Sumber ; Da'i kembar.wordpress.com.

Selasa, 05 Oktober 2010


Silaturahmi Manakib


Salah satu kegiatan rotin Majlis Dzikir Al Mubarok adalah Silaturahmi Manakib kepada Para ikhwan dan akhwat yang di kampung halaman Di mulai satu hari setelah Idzul Fitri ,berpindah dari satu rumah kerumah yang lain antar desa dan kecamatan serta antar kabupaten .
Kegiatan ini adalah agenda yang telah di laksanakan sejak tahun 1994.M
Tepatnya setelah pendiri dan kordinator Majlis Dzikir ini yaitu Bpk Ruslan Taroni ,berbaiat atau Talqin Dzikir THoriqoh Qodiriyyah Wan Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya pada Nopember 1993 M.
Majlis Dzikir ini berawal adalah komonitas pengajian Yasinan dan Tahlil yang di mulai sejak 15 maret 1991 M ,yang waktu itu masih bertempat di kontrakan yaitu di Rumah Bpk Kasno ,kavling atas Serpong tepatnya pinggir jalan kereta Jakarta –Merak dan dekat dengan pasar Serpong.
Sejak awal tahun 1994 M ,maka kegiatan di tambah dengan manakib dan Khotaman ,yang terus berpindah dari satu tempat/kontrakan ke tempat yang lain,sehingga pada tahun 1997 M medirikan Musholla di Kavling bawah yang di beri nama Baitul Mu’minin,dan Jama’ah Pengajiannya di namakan “ Jam’iyyah Al Mubarokiyyah “
Dan pada perkembangan selanjutnya pada usianya Yang ke 17 Thn dig anti dengan nama “ Majlis Dzikir dan Musholla AL Mubarok “ atas saran dan izin Pangersa Ajengan Ghaos saat hadir dalam acara Manakib rutin bulanan.
Menjelang tahun 2011 M ini program kegiatan di Majlis ini adalah sebagai berikut :
1. Manakib rotin bulanan yang dilaksanakan setiap malam senin ke tiga setelah manakib di PonPes Suryalaya (awalnya manakib di laksanakan malam senin ke empat kalender Masehi ,atas saran Bpk H Baban ( Putra Pangersa Abah ) maka mulai tahun 2010 M ,manakib di laksanakan malam senin ke tiga setelah manakib di PonPes Suryalaya.
2. Setiap malam selasa Tadarusan Al Qur’an 30 juz .
3. Malam Jum’at ke 1 Training Ekonomi Sufistik .
4. Malam Jum’at ke 2 Khotaman .
5. Malam Jum’at ke 3 Pembacaan Sholawat Bani Hasyim .
6. Setiap Jum’at pagi manakib bersama ikhwan yang menginap di Majlis .
7. Setiap lebaran Idzul Fitri silaturahmi manakib dan Ziarah dan pada hari ke Sembilan bulan syawal berangkat ke PonPes Suryalaya
Program Ekonomi adalah :
1. Tabungan Hari Raya (TABUNGAN TOHIR).
2. Tabungan Qurban dan Ziarah (TAQORUB)
3. Usaha Ikhwan Mandiri ( USWAH ).
4. Dana Ikhwan Mandiri (DAIMAN).
5. Dana Perawatan dan Persiapan Renovasi ( DPR).
6. Menerima Titipan (AMANAH).
7. Modal bergilir /berputar ( MOHTAR).
Mudah mudahan program ini berjalan sesuai dengan rencana. Amiin
By Rt…