"Migunani Marang liyan,Ora Gawe Kapitunaning Liyan,Marsudi Luhur Ing jiwo"

Kamis, 23 Januari 2014

Kiai Sya'roni Paparkan Keistimewaan Shalawat Nabi
Kudus, NU Online
Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi memaparkan keistimewaan amalan shalawat atas Rasululllah SAW. Diterangkan, ulama sepakat bahwa segenap amalan orang mukmin belum tentu diterima oleh Allah, kecuali membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

“Shalawat atas Nabi pasti diterima dan tidak mungkin ditolak. Sebab doa-doa yang diawali dan diakhiri shalawat akan terkabul,” tegas KH. Sya’roni Ahmadi dalam acara Maulidurrasul dan Haul Muallif Dalail Khairat, Syekh Abi Abdillah Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuli di Pesantren darul Falah jekulo Kudus, Sabtu (18/1).

Ulama kharismatik yang biasa disapa Mbah Sya’roni ini menerangkan, amal yang satu ini tak perlu waktu, tempat, atau syarat tertentu lainnya untuk dipenuhi. Bahkan, sekalipun tak diniati dengan baik, shalawat tetap menjadi amalan yang diterima. Tentu dengan kesopanan yang layak untuk melafal shalawat.

Kamis, 09 Januari 2014

Kebijakan Ekonomi di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab
Oleh Farah Majdi 
A. Pendahuluan
Kajian tentang sejarah sangat penting bagi ekonomi, karena sejarah adalah laboratarium umat manusia. Ekonomi sebagai salah satu ilmu sosial, perlu kembali kepada sejarah agar dapat melaksanakan eksperimen-eksperimennya dan menurunkan kecenderungan-kecenderungan jangka panjang dalam berbagai variabel ekonomiknya. Sejarah memberikan dua aspek utama kepada ekonomi, yaitu sejarah pemikiran ekonomi dan sejarah unit-unit ekonomi seperti individu-individu, badan-badan usaha dan ilmu ekonomi (itu sendiri). [1]
Kajian tentang sejarah pemikiran ekonomi dalam Islam seperti ini akan membantu menemukan sumber-sumber pemikiran ekonomi Islam kontemporer, di satu pihak, dan di pihak lain, akan memberi kemungkinan kepada kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai perjalanan pemikiran ekonomi Islam selama ini. Kedua-duanya akan memperkaya ekonomi Islam kontemporer dan membuka jangkauan lebih luas bagi konseptualisasi dan aplikasinya. 
Di antara beberapa kajian sejarah pemikiran ekonomi adalah kajian ekonomi di zamanKhulafâ Râsyidûndan sistem perekonomian yang dibangun pada masa pemerintahan mereka. Di zaman itu, terdapat beberapa sistem perekonomian Islam, seperti penarikan zakat yang tegas di zaman Abu Bakar, dan beberapa reformasi dan perombakan sistem yang digalakkan pada masa khalifah Umar bin Khattab, bahkan ada sistem yang baru dikenal dan dicetuskan dalam sejarah Islam di periode pemerintahannya. Kemudian sumber daya alam dikembangkan di zaman Utsman bin Affan dan penghargaan terhadap para pensiunan pada masa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.