Kiai Manshur Popongan,
Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah
KH Muhammad Manshur, adalah pendiri Pondok Pesantren Popongan,
Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Kiai
Manshur adalah putera Syaikh Muhammad Abdul Hadi Giri Kusumo, seorang mursyid Tarekat
Naqsyabandiyah-Khalidiyah di Giri Kusumo Mranggen Demak.
Berdasarkan cerita yang berkembang. pada prosesi pemakaman Mbah
Hadi, terjadi sebuah fenomena khariqul “addah (aneh, luar
biasa), yakni ada batu besar yang berada dekat calon makam Mbah Hadi. Seluruh
pelayat tidak mampu menyingkirkan batu tersebut. Setelah Mbah Kiai Manshur
datang, maka batu tersebut diangkatnya sendiri.
Mbah Manshur belajar agama kepada orang tuanya sendiri, yaitu
Syaikh Muhammad Hadi Girikusumo. Ketika remaja, ia belajar Islam dan nyantri di
Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris, sebuah
pesantren tua yang pendiriannya dipelopori oleh Kraton Kasunanan Surakarta.
Manshur muda kemudian mendirikan pesantren di Dusun Popongan Klaten, 20 KM dari
Jamsaren Surakarta.
Kedatangan Mbah Manshur di Popongan bukan sebuah kebetulan.
Sebelum ke Popongan, Klaten, Mbah Manshur sengaja dikirim oleh Mbah Hadi untuk
belajar di Jamsaren, dan dalam perkembangannya menemukan Popongan sebagai
tempat dakwah, pendidikan, dan pengembangan Islam, khususnya