"Migunani Marang liyan,Ora Gawe Kapitunaning Liyan,Marsudi Luhur Ing jiwo"

Sabtu, 26 Oktober 2013


Nama asli Khidir adalah Balya bin Malkan bin Faligh bin 'Abir bin Salikh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh. Silsilah nama ini berasal dari pendapat Ibnu Abbas. Menurut pendapat Ibnu Ishak, dia adalah putra Al-'Ish bin Ishak bin Ibrahim al-Khalit.

Berbeda dengan keduanya, an-Naqhasy memiliki pendapat lain. Menurutnya, Khidir adalah putra Fir'aun. Akan tetapi, menurut at-Thabari pendapat ini tidak valid. Sebagian ulama lain berpendapat Khidir adalah Alyasa ', teman Ilyas.Pendapat ini tidak valid. Ada lagi yang berpendapat bahwa Khidir adalah Armiya '. Sayang, pendapat ini pun tidak valid.

Sementara itu, Abu al-Qasim Abdullah bin Hasan al-Khats'ami dalam kitab at-Tartf rnenyatakan, Khidir adalah putera seorang raja bernama 'Amiyal. Raja ini merupakan putra dari Al-'Ish ibnu Ishak. Ibunya adalah Alha, seorang putri raja bernama Faris.

Diceritakan, Khidir dilahirkan di sebuah gua. Ibunya memberikan susu segar kambing setiap hari ketika Khidir masih bayi. Kemudian, Khidir diambil anak oleh seorang penggembala dan dididik sampai menginjak dewasa. Dia tumbuh menjadi anak cerdas dalam hal tulis dan membaca Shuhuf (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Drs.K.H Arief Ikhwani (Wakil Talqin TQN PonTren Suryalaya) saat menyampaikan Hidmat Ilmiah pada acara Manakib Syaikh Abdul Qodir Al Jailani Q.S di Majlis Dzikir Al Mubarok ,Kavling Serpong Rt 02/04 Serpong ,Tangerang Selatan.
Sayyidina Ali Jual-Beli dengan Dua Malaikat
Kisah ini diriwayatkan Ja’far bin Muhammad, yang memiliki sanad dari ayahnya, lalu dari kakeknya. Suatu ketika, cerita kakek Ja’far, Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramaLlahu wajhah mengunjungi rumahnya selepas silaturahim kepada Rasulullah.

Di rumah itu Ali menjumpai istrinya, Sayyidah Fathimah, sedang duduk memintal, sementara Salman al-Farisi berada di hadapannya tengah menggelar wol.

“Wahai perempuan mulia, adakah makanan yang bisa kau berikan kepada suamimu ini?” tanya Ali kepada istrinya.

“Demi Allah, aku tidak mempunyai apapun. Hanya enam dirham ini, ongkos dari Salman karena aku telah memintal wol,” jawabnya. “Uang ini ingin aku belikan makanan untuk (anak kita) Hasan dan Husain.”

“Bawa kemari uang itu.” Fathimah segera memberikannya dan Ali pun keluar membeli makanan.

Kamis, 03 Oktober 2013


Berfoto sesaat setelah acara Manakib selesai.














Makan bersama sebelum acara Manakib di mulai