"Migunani Marang liyan,Ora Gawe Kapitunaning Liyan,Marsudi Luhur Ing jiwo"

Sabtu, 01 Oktober 2016

Mbah Dimyati



Mbah Dimyathi
Santri Hadratussyekh Hasyim Asy'ari dari Seda  


KH Dimyathi bin KH Muslim adalah salah satu ulama lahir sekitar tahun 1880 di Rembang, Jawa Tengah, dari keluarga sederhana namun tegas dalam hal agama. Tak diketahui secara pasti kapan persisnya Mbah Dimyathi, sapaan akrabnya, dilahirkan. Putra pertama dari KH Muslim dan Mbah Siti Jiddah ini memiliki satu saudara kandung bernama KH Ma'shum.

Sejak kecil kedua orang tuanya begitu keras dalam mendidik agama. Terbukti dengan riwayat pendidikan yang dijalani Mbah Dimyathi di beberapa pesantren ternama, di antaranya pesantren Sarang, Jombang dan juga pernah belajar di Makkah.

Di sisi lain, ulama alim yang satu ini juga memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di wilayah Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beliau sering melakukan perjalanan ke desa-desa untuk memberikan nasihat dan syiar agama Islam. Masyarakat yang didatangi beliau pun terkagum-kagum karena enaknya bahasa beliau yang digunakan dalam penyampaian nasihat tersebut. Saat melakukan perjalanan beliau menggunakan dokar (delman) sebagai kendaraannya.

Kamis, 22 September 2016

Bismillahirrohmanirrohim

Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Sabda Rosululloh Muhammad SAW (Shollallohu'alaihi Wasallam):
"Adalah Jibril apabila datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah Bismillahirrohmanirrohim" (Darulquthni dan Ibnu Umar r.a.).
Dari Anas bin Malik bersabda Nabi Muhammad SAW:
"Itulah isim dari asma Alloh Tidak lain antara ia dengan nama Alloh 'Akbar' seperti putih mata dengan hitamnya. Begitulah dekatnya".

"Ismullohil-A'zhom ialah Alloh Apakah engkau tidak lihat bahawasanya pada semua pembacaan Al-Quran dimulai dengan Bismillahirrohmanirrohim sebelum menyebut nama-nama Alloh yang lain". (Riwayat Imam Bukhari dari Jabir).
Demikianlah jawaban Rosululloh Muhammad SAW ketika ditanya oleh Utsman Ibnu Affan ra berkenaanBismillah. Sabda Baginda s.a.w. lagi, dari Abu Na'im dan Ibn Sunni dari Siti Aisyah ra:
"Ketika turun Bismillahirrohmanirrohim mengucap tasbihlah gunung-gunung hingga dapat mendengar para penduduk Mekah dan sekitarnya. Lalu mereka berkata: 'Rupanya Muhammad yang menyihir gunung-gunung itu'. Kemudian Alloh bangkitkan awan hingga meneduhkan penduduk Mekah".

Sabtu, 18 Juni 2016

AJARAN KETIGAPULUH EMPAT
Sungguh mengherankan, jika kamu membuat Tuhanmu murka, menyalahkan-Nya atau mengatakan bahwa Dia tidak adil, merendahkan pemberian atau menyingkirkan marabahaya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa setiap kejadian atau peristiwa itu telah ditetapkan masanya dan setiap marabahaya itu telah ditetapkan temponya yang tidak boleh ditangguhkan atau dipercepat: Masa bahaya tidak dapat ditukar dengan masa aman dan masa aman pun tidak dapat ditukar dengan masa huru-hara. Oleh karena itu, hendaklah kamu bersopan-santun, diam dan jangan banyak bicara, bersabar, berserah diri sepenuhnya dengan tulus ikhlas kepada-Nya, menyesuaikan kehendakmu dengan kehendak-Nya dan bertobat kepada Allah karena kesalahan yang telah kamu perbuat.
Manusia dan mahlukalah yang tunduk takluk kepada Allah, dan bukannya Allah yang tunduk takluk kepada manusia dan mahluk. Kembalilah kepada manusia untuk meminta kepadanya, dia akan memberikan permintaannya, tetapi tidak musti Allah akan memberi permintaan hamba-hamba-Nya. Kembalilah kepada Allah, baik Dia akan mengabulkan maupun tidak mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya. Dia-lah Yang Maha Agung dan Maha Kaya, dan Dia-lah Yang Maha Berdiri Sendiri, tanpa mempunyai sekutu. Dia menjadikan sesuatu dan Dia menentukan kebaikan atau kejahatan. Dia mengetahui awal dan akhir serta tujuan mahluk. Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung itu Maha Bijaksana di dalam berbuat dan Maha Tegas di dalam membuat peraturan, tidak ada yang berlawanan di dalam perbuatan-Nya itu. Dia tidak menjadikan sesuatu dengan sia-sia atau tanpa tujuan. Pekerjaan-Nya bukan merupakan permainan. Tidaklah wajar, jika di dalam perbuatan-Nya itu terdapat cacad atau cela, karena Dia Maha Bijaksana dan Maha Tahu. Hendaklah kamu bersabar menanti, jika kamu belum dapat menyesuaikan dirimu dengan Dia, belum dapat menunjukkan penyerahanmu kepada-Nya dan mem-fana’-kan dirimu kepada-Nya, sampai takdir Illahi datang pada tempo yang telah cukup dan masa bertukarpun telah datang bagaikan siang berganti malam atau musim panas berganti musim dingin.

Selasa, 14 Juni 2016

Pengertian Tata Cara Rabitah Dalam Tarekat

Rabithah dalam pengertian bahasa(lughat) artinya bertali, berkait atau berhubungan. Sedangkan dalam pengertian istilah thareqat, rabithah adalah menghubungkan ruhaniah murid dengan ruhaniah guru,Guna mendapatkan wasilah dalam rangka perjalanan menuju Allah. Syaikh Mursyid adalah Khalifah Allah dan Khalifah Rasulullah. Mereka adalah wasilah atau pengantar menuju Allah. Jadi tujuan murobith adalah memperoleh wasilah.Rabithah antara murid dengan guru biasa adalah transfer of knowledge , yakni mentransfer ilmu pengetahuan, maka rabithah antara murid dengan guru mursyid adalah transfer of spiritual, yakni mentransfer masalah-masalah keruhanian. Di sinilah letak perbedaannya. Kalau transfer of knowledge tidak bisa sempurna tanpa guru, apalagi transfer of spiritual yang jauh lebih halus dan tinggi perkaranya, maka tidak akan bisa terjadi tanpa guru mursyid.